13 Kulit Buah-buahan dan Biji-bijian adalah Pengawet Terbaik

13
Kulit Buah-buahan dan Biji-bijian adalah Pengawet Terbaik


Para ahli bahan makanan dan ahli produksi pangan pascapanen berusaha menemukan pengawet makanan yang baik. Saat ini yang ada adalah pengawet kimiawi karena mudah dan murah, tetapi tidak aman dikonsumsi dan tak sehebat pengawet alam. Pengawet kimiawi ini tentu lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya. Ironisnya, meski banyak mudaratnya, para ahli makanan tak punya pilihan lain sehingga mereka menggunakan pengawet kimiawi tersebut.

Memang ada pengawetan makanan yang sedikit lebih aman, seperti pengalengan ikan/buah/sayur, pengasapan daging/ikan, penggaraman ikan, pengeringan ikan/daging, dan sebagainya. Namun, sedikit banyak pengawetan makanan ini mengubah bentuk/ tekstur, mengubah cita rasa dan nilai gizi bahan makanan yang diawetkan. Pengawetan ini juga memakan waktu, tenaga, dan materi.

Mahasuci Allah, di alam Allah menyediakan pengawetan yang sangat alami, yaitu adanya kulit pada buah dan biji-bijian. Misal, kulit gabah atau padi. Dalam kondisi kering, gabah atau padi bisa membuat beras jadi awet berbulan-bulan (dengan catatan, dalam kondisi kering). Juga biji-bijian lain.

Begitu pun buah-buahan, meski tidak bisa bertahan berminggu-minggu, kulit buah adalah pengawet alami yang bisa melindunginya dari bakteri perusak (pembusuk/fermentasi). Jika kulitnya tidak ada, buah-buahan akan cepat busuk, kecuali mungkin diberi pengawet non-alami yang notabene ada mudaratnya. Sedang, pengawet/ pelindung yang alami mudah, murah, juga pelindung andal yang sangat efektif. Maka, tentu kita memilih yang alami.

Jika demikian, pada penciptaan yang indah tentang pengawet alami dalam buah dan biji-bijian, tidakkah kita bersyukur Allah menciptakan alam dengan sempurna? Sebuah tadabur alam yang sangat indah untuk ulul albâb.

Komentar

Postingan Populer