Rotasi dan Revolusi Matahari
Ke 91
Rotasi dan Revolusi Matahari

Allah yang mencipta alam semesta. Dia yang mengatur dan memeliharanya. Semua itu adalah anu gerah nikmat untuk manusia. Seperti adanya rotasi dan revolusi matahari, berputarnya matahari pada porosnya, dan perputaran mata hari pada orbitnya (mengitari galaksi Bima Sakti). Ilmu ini baru dikenal pada abad ke-20. Padahal ilmu ini sudah tercatat dalam Al-Quran berabad yang lampau.
Firman Allah,
وَهُوَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَۖ كُلّٞ فِي فَلَكٖ يَسۡبَحُونَ ٣٣
Terjemahnya:
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar pada garis edarnya (QS Al-Anbiyâ’ [21]: 33).
Masing-masing dari keduanya itu beredar pada garis edarnya, itu kata Al-Quran. Subhanallah, sedemikian hebatnya Al-Quran yang telah menyebut pengetahuan yang baru diketahui oleh manusia melalui penelitian beberapa abad setelahnya.
Dalam QS Al-Anbiyâ’ (21): 33 disebutkan kata yasbahûn. Kata yasbahûn berasal dari kata sabaha, yang mengandung pengertian ‘gerakan yang berasal dari benda tertentu’. Jika kata sabaha digunakan, misalnya, bagi orang yang berada di atas tanah, tidak akan berarti bahwa ia menggelinding di atas tanah (sesuatu yang pasif ), tetapi sebuah bentuk yang aktif, artinya orang itu berjalan atau berlari.
Jika sabaha digunakan pada orang yang berada di dalam air, tidak akan berarti bahwa ia mengapung, tetapi sebuah kegiatan yang aktif, berenang. Sesuatu yang aktif (bergerak). Sehingga jika kata yasbahu digunakan untuk matahari, artinya matahari itu bukan hanya melayang-layang di angkasa, tetapi juga aktif bergerak. Gerakan benda langit itu adalah rotasi dan atau revolusi. Bahkan gerakan kedua-duanya dilakukan bersamaan, yaitu rotasi dan revolusi.
Rotasi matahari telah dibuktikan para ilmuwan dengan penelitian berupa pengamatan pada matahari, teramati pada bintik-bintik matahari (matahari memiliki titik-titik yang lebih gelap di tubuhnya, sebagai wujud adanya perbedaan panas di tubuh matahari, titik-titik di matahari itu berarti panasnya lebih rendah daripada keadaan yang lebih terang di sekelilingnya). Bintik-bintik yang diamati ini bergerak memutar dan menyelesaikan gerakan memutar sekali dalam 25 hari.
Bintik-bintik ini berotasi atau dengan kata lain matahari berputar pada porosnya dalam waktu 25 hari. Matahari juga berevolusi (mengitari galaksi Bima Sakti). Para ilmuwan menunjukkan bukti bahwa matahari berjalan di angkasa dengan kecepatan 150 mil per detik. Dibutuhkan waktu sekitar 200 juta tahun untuk menyelesaikan satu revolusi mengelilingi galaksi Bima Sakti. Ini disebut oleh para ilmuwan dengan Solar Apex Seperti firman Allah, Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya (QS Yâ’ Sîn [36]: 40).
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Komentar
Posting Komentar
berkomentar dengan bijak