Gunung yang Berjalan seperti Awan


Ke 60
Gunung yang Berjalan seperti Awan

Maha suci Allah, Dia menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan aturan-Nya. Gunung yang kita sangka diam di tempat, ternyata mengalami pergeseran posisi di muka bumi, sehingga jika gunung bergeser, berarti daratannya juga bergeser. Fakta ini baru ditemukan beberapa waktu ini. Padahal Rasul Saw. sudah menjelaskan kehendak Allah itu jauh sebelumnya.

Firman Allah, Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang menciptakan dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Maha teliti apa yang kamu kerjakan (QS Al-Naml [27]: 88). 

Ilmu pengetahuan ini dieksplorasi oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener pada awal abad ke-20. Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, tetapi kemudian bergeser ke arah yang berbeda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi. Penemuan Wegener ini baru dipahami oleh para ahli geologi 50 tahun setelah ia meninggal. Wegener pernah mengemukakan dalam sebuah tulisan yang terbit pada 1915, bahwa sekitar 500 juta tahun lalu seluruh daratan di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di Kutub Selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian, masing-masing bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, meliputi Afrika, Australia, Antartika, dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, terdiri dari Eropa, Amerika Utara, dan Asia, kecuali India. 150 tahun setelah pemisahan ini Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk bergerak terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan.

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Allah mengatakan dalam Al-Quran bahwa gunung-gunung berjalan seperti awan yang mengapung. Benar adanya bahwa gunung-gunung di bumi ini bergerak seperti awan yang mengapung. Perumpamaan tersebut pun digunakan para ilmuwan masa kini yang belum mengenal Al-Quran.

Para ilmuwan menyebut gerakan gunung atau daratan di bumi ini sebagai continental drift atau gerakan mengapung dari benua. Gerakan gunung-gunung disebabkan gerakan kerak bumi tempat gunung itu berada. Kerak bumi ini mengapung di lapisan magma yang lebih rapat. Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 kilometer, terbagi atas lapisan-lapisan yang di sebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori, yang disebut lempeng tektonik bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya.

Para ilmuwan mengukur kecepatan pergerakan lempeng benua, yaitu 1-5 sentimeter per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Se tiap tahun, misalnya, Samudra Atlantik menjadi sedikit lebih lebar.

Komentar

Postingan Populer