Matahari Akan Sirna
Ke 86
Matahari Akan Sirna

Allah Maha kekal. Ciptaan-Nya tidak kekal. Jangankan alam semesta, orang yang paling dicintai-Nya, Muhammad Saw., pun memiliki ajal. Itulah yang akan terjadi, matahari merupakan salah satu bintang yang akan sirna dan musnah. Demikian juga bintang-bintang yang lain. Bintang-bintang itu pun akan sirna atau musnah.
Firman Allah,
وَٱلشَّمۡسُ تَجۡرِي لِمُسۡتَقَرّٖ لَّهَاۚ ذَٰلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ ٣٨
Terjemahnya:
Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Maha perkasa lagi Maha Menge tahui (QS Yâ’ Sîn [36]: 38).
Dalam QS Yâ’ Sîn (36): 38 digunakan kata mustaqarr. Kata ini berarti suatu tempat atau waktu yang telah ditentukan. Berabad-abad lampau Al-Quran menyatakan bahwa matahari berjalan menuju suatu tempat yang telah ditentukan dan akan begitu terus sampai waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Yang berarti ia akan berakhir atau musnah.
Bagaimana bisa musnah? Matahari memiliki massa (bobot) dan volume. Matahari adalah kumpulan atom. Di dalam matahari ada reaksi nuklir. Reaksi nuklir ini yang menjadikannya panas (melepas panas) dan bercahaya. Karena merupakan kumpulan atom yang menjalani reaksi nuklir, bobot (massa) dan volume mata hari lama kelamaan akan habis. Lalu, pada suatu masa, akan hilang dan lenyap.
Reaksi nuklir itu ibarat bermega-biliun ledakan bom atom. Di dalam matahari, ledakan itu banyak sekali. Ledakan dalam skala besar ataupun kecil. Ledakan yang menimbulkan panas (energi) dan cahaya (setiap ledakan akan menimbulkan energi/panas dan meimbulkan cahaya). Dengan adanya ledakan ini, substansi (zat/bahan baku) yang menjadi sumber ledakan atau atom-atom, lama-kelamaan akan ha bis. Sedangkan matahari memiliki massa (bobot) dan volume yang sangat besar sehingga ha bisnya juga memiliki jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun. Dalam jangka waktu ribuan tahun sejak diciptakan, matahari akan habis substansinya, lalu akan meledak dan lenyap.
Komentar
Posting Komentar
berkomentar dengan bijak