Puasa Membuat Cerdas


Ke 80
Puasa Membuat Cerdas

Firman Allah, 

أَيَّامٗا مَّعۡدُودَٰتٖۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدَّةٞ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدۡيَةٞ طَعَامُ مِسۡكِينٖۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيۡرٗا فَهُوَ خَيۡرٞ لَّهُۥۚ وَأَن تَصُومُواْ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ١٨٤ 

Terjemahnya:
......Dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS Al-Baqarah [2]: 184).

Begitu besar manfaat puasa. Dari segi ruhiyah memiliki dampak positif untuk hubungan manusia dengan Sang Pencipta, yaitu Allah Swt. Untuk jasmani, puasa membuat kondisi kesehatan menjadi optimal. Bahkan dari sisi yang mungkin tak pernah kita pikirkan, yaitu sisi akal. Dari sisi akal, puasa memiliki dampak positif.

Lukman Al-Hakim, seorang yang bijak dan alim yang namanya tercantum dalam Al-Quran, berkata tentang puasa yang memengaruhi akal, “Wahai Putraku, bila perutmu penuh, pikiranmu akan tidur, kebijaksanaanmu akan kelu, dan anggota tubuh akan malas menjalankan ibadah.”

Hal senada juga disampaikan oleh Syaikh Al-Zarnuji (570-636 H) dalam karyanya, Ta‘lîm Muta‘allim, bahwa para penuntut ilmu sudah seharusnya berpuasa karena dengan berpuasa, otak akan terpacu untuk berkonsentrasi, banyak makan akan menimbulkan da hak dan dahak yang banyak memicu lemah hafalan. Kegeniusan para ulama salaf juga karena mereka sering berpuasa.

Dalam sebuah kisah disebutkan bahwa Imam Al-Suyuthi mampu menyelesaikan separuh Kitab Tafsîr Al-Jalâlain yang belum sempat dirampungkan oleh Imam Mahalli, gurunya yang wafat, pada usia 21 hanya dalam waktu 40 hari, yaitu dari awal Ramadhan hingga 10 Syawwal 870 H. Ia merampungkannya dalam kondisi sedang berpuasa.

Kita sering mendengar dari pelajar-pelajar kalau mereka lemah, letih, lesu ketika sekolah pada bulan Ramadhan. Fakta menunjukkan kebalikannya. Puasa membuat pikiran terang dan jernih. Adakah niat puasa yang memengaruhinya?

Jawaban itu ada pada diri kita sendiri. Secara ilmiah, puasa yang membuat cerdas ini memiliki mekanisme tersendiri dalam tubuh sehingga orang yang melakukannya berpikiran jernih dan cerdas. Mekanisme itu adalah:

Pertama, perut kosong akan menyebabkan kosongnya zat-zat makanan dalam usus kecil. Oleh karena itu, darah terpaksa mengisap zat-zat yang basah dalam usus sebagai gantinya. Orang yang sering mengalami keadaan tersebut pada umumnya mempunyai penglihatan yang tajam, gerak-gerik cepat, serta memiliki kecakapan menganalisis persoalan.

Mengenai zat yang “basah” disebutkan bahwa kemampuan kerja otak sangat dipengaruhi oleh jumlah makanan yang masuk ke perut. Dengan mengendalikan makanan akan tercipta konsentrasi dan pemusatan pikiran yang berarti peningkatkan kecerdasan. Sebaliknya, apabila perut dipenuhi makanan berlebihan, sel-sel akan ke banjiran zat makanan, urat saraf menjadi lembap, kerja otak terhambat, dan terjadi kemunduran intelektual, seperti menjadi pelupa, daya nalar melemah, dan sebagainya.

Kedua, setelah zat-zat basah yang siap diisap oleh darah tadi hilang, usus dan perut menjadi kering dan panas, seperti halnya ketika mesin kehabisan air. Dalam keadaan demikian, biasanya orang memiliki sifat sederhana dalam segala hal, bertindak tegas, dalam mengambil keputusan tanpa ragu.

Ketiga, dalam keadaan usus dan perut kosong, lendir yang berada dalam usus dan perut akan hancur. Sebab, lendir inilah yang menjadi sumber penyakit. Kalau lendir ini bertambah banyak, akan timbul penyakit yang dinamakan muceszichten. Jika seseorang di hinggapi penyakit ini, ia akan bersikap pasif, rendah dan lemah daya pikirnya, serta lambat dalam segala-galanya.

Muceszichten memiliki banyak jenis, antara lain menyebabkan lemahnya pencernaan karena makanan dalam perut tidak lekas hancur lantaran licin oleh lendir, yang mengakibatkan kerja saraf otak dan tubuh menjadi lamban dan lemah. Lambatnya kerja saraf otak menyebabkan pikiran menjadi tumpul, sukar sekali untuk berpikir dan menerima pelajaran. Sementara fisik selalu merasa berat, malas, dan lemah.

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Dia berfirman bahwa puasa itu baik bagimu jika kamu mengetahui. Maka, begitulah puasa. Sebuah aktivitas yang sangat baik untuk kesehatan otak atau pikiran.

Apa yang dituliskan tadi mungkin agak membingungkan untuk logika kita yang terbiasa dengan teori ilmu hayat zaman ini. Semakin bergizi makanan yang kita makan, baik secara kualitas maupun kuantitas,itu akan lebih baik. Makanan sangat dibutuhkan untuk energi, perbaikan sel, pertumbuhan, perkembangan, dan nutrisi otak. Ini teori yang berkembang saat ini. Tentu saja tubuh membutuhkan makanan, tetapi dalam jumlah secukupnya, karena jika dalam jumlah berlebih, tubuh malah akan sakit, otak menjadi lemah, dan seterusnya.

Makanan yang bergizi sangat tinggi sekalipun, jika pencernaannya tidak sehat, akan percuma bukan? Keterangan berikut mungkin bisa sedikit membuka logika kita tentang usus dan zat basah atau lendir. Kalau dalam metode pengobatan alternatif (dan sudah dibuktikan secara ilmiah) disebutkan tentang usus. Seiring bertambahnya umur dan makanan yang berlebihan akan membuat kotoran menempel di dinding-dinding usus. Kotoran ini tidak bisa terbuang karena menempel di dinding usus bagian dalam. Kotoran yang sangat liat sehingga mengotori dinding usus.

Kotoran yang menempel ini akan menjadi racun (radikal bebas). Karena “sari dari kotoran itu” yang merupakan racun akan diserap oleh usus seperti usus menyerap sari makanan. Racun yang kemudian akan memasuki darah dan sistem pembuluh darah. Jika racun sudah memasuki darah, apa pun bisa terjadi. Seluruh organ dan sistem organ tubuh akan teracuni, termasuk otak, dan darah tentu harus mengalir ke otak untuk kelangsungan aktivitas otak. Jika otak teracuni, tentu kejernihan berpikir juga akan berkurang.

Puasa yang sesuai Sunnah Nabi Saw. mampu menghilangkan, paling tidak mengeliminasi, jumlah zat kotor di usus. Bukankah jika berpuasa, tidak akan ada makanan yang memasuki sistem pencernaan?

Sistem pencernaan akan bekerja menyelesaikan tugasnya yang belum selesai, yaitu membersihkan zat-zat yang ada dalam saluran pencernaan, termasuk zat yang menempel di dinding. Kemudian akan beristirahat jika tugasnya sudah selesai.

Komentar

Postingan Populer