24 Tahapan Perkembangan Embrio
24
Firman Allah, Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat (‘alaqah), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging (mudhghah), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang (‘izhâm), lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging (lahm). Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik (QS Al-Mu’minûn [23]: 12-14).
Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Allah Swt. Mewahyukan Al-Quran Surah Al-Mu’minûn (23) ayat 12-14 berkenaan dengan proses pembuahan dan tahapan perkembangan embrio. Seperti yang kita tahu, ilmu pengetahuan modern berkembang jauh setelah firman Allah diturunkan kepada Rasul Saw. Ilmu yang berkembang ini pun sangat mungkin tak sempurna sepenuhnya. Karena ilmu yang diciptakan Allah tak akan mungkin bisa dieksplorasi manusia, kecuali Allah menghendakinya.
Ilmu yang bisa dieksplorasi manusia itu berupa proses pembuahan dan tahapan perkembangan embrio manusia, bahwa ayat tersebut seolah menuntun manusia pada apa yang sebenarnya terjadi di rahim seorang ibu, sesuatu yang belum di ke tahui pada zaman Al-Quran diturunkan.
Mengenai tahapan perkembangan embrio manusia di dalam rahim ibu, penelitian yang dilakukan Dr. Keith Moore yang disebut tadi se jalan dengan apa yang ada dalam Al-Quran.
Setelah terjadi pembuahan, yaitu bertemunya sel telur dan spermatozoa, hasil pembuahan itu akan menempel di dinding rahim berupa ‘alaqah (sesuatu yang melekat, juga berarti bahan seperti lintah). Arti “sesuatu yang melekat” dan “bahan seperti lintah” memang telah terbukti secara ilmiah. ‘Alaqah adalah sesuatu yang melekat di dinding rahim, bentuknya mirip lintah dan berperilaku seperti lintah, yaitu mengisap darah (sari makanan) dari ibunya. Bentuk ‘alaqah terjadi selama kehamilan minggu ketiga dan keempat. ‘Alaqah menjadi mudhghah. Mudhghah berarti sesuatu yang dikunyah, ada bekas-bekas gigi, atau sesuatu yang mirip permen karet yang dikunyah.
Dr. Keith Moore memuat perumpamaan tentang mudhghah. Dia mengambil segel dari plester dan membuatnya berbentuk seperti gumpalan pada tahap awal embrio, kemudian mengunyahnya dengan gigi. Dia kemudian membandingkan bekas kunyahannya dengan foto-foto dari gumpalan pada tahap awal embrio. Bekas-bekas kunyahan itu mirip dengan somites yang meru pakan pembentukan tulang punggung tahap awal.
Mudhghah ini berubah menjadi tulang-tulang (izhâm). Tulang-tulang ini dibalut dengan daging atau otot yang lengkap (lahm). Lalu, Allah menjadikannya sebentuk makhluk yang berbeda
Sementara itu, klasifikasi yang digunakan di dunia kesehatan hanya menyebutkan tahapan-tahapan, yaitu tahap I, tahap II, dan seterusnya. Semen tara dalam Al-Quran didasarkan pada bentuk-bentuk yang berbeda dan mudah di identifikasi. Ini berdasarkan fase-fase di rahim dan memberikan penggambaran ilmiah yang mengagumkan dan mudah dipahami.
Apakah pada zaman Rasul Saw. ada penelitian ilmiah, apalagi berkenaan dengan isi rahim perempuan yang hamil? Tentu belum ada, mengingat kemampuan membaca tulisan pun langka, apalagi penelitian ilmiah. Ini sebuah bukti yang akan membuat ulul albâb terharu. Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Maha benar Allah dengan sifat wujud-Nya.
Komentar
Posting Komentar
berkomentar dengan bijak