Penjelajahan Alam Semesta


Ke 90
Penjelajahan Alam Semesta

Firman Allah,

يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ إِنِ ٱسۡتَطَعۡتُمۡ أَن تَنفُذُواْ مِنۡ أَقۡطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ فَٱنفُذُواْۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلۡطَٰنٖ ٣٣ 

Terjemahnya:
Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, tembuslah. Kamu tidak dapat menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah) (QS Al-Rahmân [55]: 33).

Mahabesar Allah, Dia yang menciptakan alam semesta. Dia yang mengatur bahwa alam semesta tak mudah untuk ditaklukkan, kecuali Allah menghendaki, kecuali manusia dan jin ditakdirkan memiliki kekuatan.

Sungguh, kekuatan itu hanya milik Allah, Rabb (Tuhan) semesta alam, kalau lah manusia mampu melakukannya, itu tak lepas dari izin Allah. QS Al-Rahmân (55): 33 tadi menyiratkan keadaan yang demikian. Siapa yang bisa melintasi penjuru langit dan bumi? Tidak lain adalah orang dan jin yang diberi kekuatan oleh Allah.

Dahulu Iblis ditakdirkan Allah mampu memintasi langit. Lalu menyalahgunakan kekuatan yang dianugerahkan itu untuk mencuri kabar-kabar dari langit, yang kemudian disebarkan melalui perantara dukun-dukun dan kaki tangan setan untuk menimbulkan kerusakan di muka bumi. Kemudian Allah menjatuhkan sanksi. Mereka dilempar dengan bintang atau api jika berkehendak melintasi langit-Nya.

Sedangkan manusia yang ingin melintasi angkasa raya membutuhkan kekuatan yang besar. Kekuatan pikiran (kecerdasan, kepandaian) yang mampu menciptakan pesawat yang berbahan bakar roket. Pesawat dan bahan bakar yang hanya bisa dibuat oleh orang-orang tertentu karena teknologi tingkat tinggi diperlukan dalam pembuatannya. Pun butuh kekuatan dua atau tiga roket agar sebuah pesawat bisa bertolak melawan gravitasi bumi karena gravitasi bumi yang sangat kuat (adanya gravitasi bu mi ini pun membutuhkan pengetahuan tersendiri, memerlukan pemikiran tersendiri cara menaklukkannya).

Penjelajahan alam semesta oleh manusia pun baru sampai pada penjelajahan bulan (bulan adalah satelit bumi). Sementara planet terdekat bumi, Mars, baru pada tahap observasi. Pengamatan alam semesta saat ini kebanyakan dilakukan dengan sarana satelit. Semua itu pun baru dalam tataran tata surya matahari, belum menginjak galaksi lain, sesuatu yang baru pada tahap praduga jika itu menyangkut galaksi lain atau masih berupa pengamatan dari bumi dengan teropong bintang. Apalagi melintasi tujuh langit. Sungguh jauh sekali, kecuali Allah menghendaki, karena memang sesuai dengan firman Allah bahwa semuanya butuh kekuatan.

Komentar

Postingan Populer