Siklus Air


Ke 58
Siklus Air


Firman Allah, Apakah engkau tidak memperhatikan bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diatur-Nya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya (QS Al-Zumar [39]: 21). 

Dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti. (QS Al-Rûm [30]: 24)

Dan Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan pasti Kami benar-benar berkuasa melenyapkannya. (QS Al-Mu’minûn [23]: 18)

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Siklus air ini sudah tertulis dalam Al-Quran berabad-abad lamanya. Manusia harus mengeksplorasinya melalui penelitian dan pengamatan yang serius.

Pada abad ke-7 SM Thales dari Miletus mengemukakan bahwa hujan terjadi karena percikan-percikan air di permukaan lautan. Percikan-percikan ini terbawa oleh angin dan diangkut ke atas daratan oleh angin dan jatuh sebagai hujan. Mengenai asal mula air bawah tanah, mereka berasumsi bahwa air tanah berasal dari air laut.

Air laut yang berada di bawah pengaruh angin terdesak ke daratan. Mereka juga percaya bahwa air-air itu kembali melalui suatu jalan rahasia yang disebut Great Abyss. Jalan ini dihubungkan dengan lautan dan telah dinamakan dengan “Tartarus” sejak zaman Plato. Menurut teori ini, air mengalami pengembunan di gua-gua pegunungan yang sejuk sehingga terbentuk danau-danau bawah tanah yang mengalirkan mata air. Namun, kini telah diketahui bahwa yang bertanggung jawab atas air tanah adalah air hujan yang meresap ke dalam tanah.

Teori tentang siklus air yang dibenarkan para ahli adalah siklus yang dikemukakan oleh Bernard Palissy pada 1580. Ia menyatakan bahwa air menguap dari laut dan menjadi dingin sehingga terbentuklah awan. Awan itu naik ke daratan, mengalami pengembunan dan turun sebagai hujan. Air ini berkumpul sebagai danau dan sungai, dan mengalir kembali ke samudra dalam siklus yang terus-menerus.

Teori inilah yang dipakai hingga kini (2012). Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Allah-lah yang menetapkan siklus itu, Allah pula yang berfirman dengan Al-Quran-Nya tentang siklus air jauh sebelum manusia mampu membongkar pengetahuan tentang siklus air.

Komentar

Postingan Populer