9 Pelajaran tentang Lalat
9
Firman Allah, Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka, dengarkanlah! Sesungguhnya, segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu (QS Al-Hajj [22]: 73).
Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Allah menciptakan binatang berupa lalat untuk diambil pelajarannya oleh manusia. Berikut keajaiban dan keistimewaan lalat.
Lalat adalah makhluk hidup. Sesuatu yang memiliki ruh. Mampu bergerak cepat karena memiliki sensitivitas refleks yang baik. Coba tepuk lalat di tangan kita, siapa yang mampu bergerak lebih cepat? Kita atau lalat? Silakan cari sendiri jawabannya.
Lalat memiliki sayap yang sangat tipis. Dengan itu ia terbang. Ketika terbang, lalat mengepakkan sayapnya kurang lebih 500 kali setiap detik (bandingkan dengan mata manusia yang tidak bisa mengedipkannya sebanyak 10 kali per detik saja). Bandingkan dengan mesin buatan manusia. Tak satu pun mesin buatan manusia mampu memiliki kecepatan yang luar biasa seperti itu. Kalaupun ada, mesin itu akan hancur dan terbakar akibat gaya gesek (pada lalat, gaya gesek itu terjadi karena adanya gerakan sayap yang bergesekan dengan udara ketika terbang).
Namun, sayap, otot, mau pun persendian lalat tidak mengalami kerusakan.
Di samping itu, lalat mampu menggerakkan kedua sayapnya secara serentak. Sedikit saja ada ketidaksesuaian pada getaran sayap, lalat akan kehilangan keseimbangan. Lalat dapat terbang ke arah mana pun tanpa terpengaruh arah dan kecepatan angin. Dengan teknologi yang paling mutakhir sekalipun, manusia belum mampu membuat mesin yang memiliki spesifikasi dan teknik terbang yang luar biasa sebagaimana lalat.
Seorang ahli biologi Inggris, Robin Wootton, mengomentari sayap serangga, termasuk lalat, dalam artikel berjudul The Mechanical Design of Fly. “Semakin baik kita memahami fungsi sayap serangga, semakin tampak betapa rumit dan indahnya desain sayap mereka. Sejak semula strukturnya didesain agar seminimal mungkin mengalami perubahan bentuk. Mekanismenya di desain untuk menggerakkan bagian-bagian komponen sayap secara terkirakan. Sayap serangga menggabungkan kedua hal ini; dengan menggerakkan komponen-komponen berelastisitas berbeda yang terakit sempurna agar terjadi perubahan bentuk yang tepat untuk gaya-gaya yang sesuai sehingga udara dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Masih sedikit, kalaupun ada, teknologi yang sebanding dengan mereka.”
Inilah serangga (lalat). Inilah makhluk yang cenderung diremehkan dan tidak mendapat tempat di hati manusia karena dinilai kotor. Padahal, pada lalat terlihat ciptaan Allah Yang Mahakuasa.
Data lain tentang lalat adalah kotor tidaknya tubuh serangga ini. Sebenarnya, lalat dan serangga lain tidak sekotor yang kita kira karena lalat memiliki kebiasaan membersihkan diri sampai bagian-bagian terkecil dari tubuhnya. Lalat memang sering hinggap di tempat yang kotor. Namun, lalat akan membersihkan tangan dan kakinya secara terpisah. Setelah itu, lalat membersihkan debu yang menempel pada sayap dan kepalanya dengan menggunakan tangan dan kakinya secara menyeluruh. Lalat terus melakukannya sampai yakin akan kebersihannya. Semua lalat dan serangga membersihkan tubuh mereka dengan cara yang sama, dengan penuh ketelitian dan perhatian sampai ke hal-hal kecil sekalipun.
Ajaran Rasul Saw. yang terkenal mengenai lalat adalah tentang penawar racun, di samping racunnya, yang ada di satu sisi sayap lalat. Seumpama seekor lalat masuk gelas mencicipi minuman manusia, kemudian tercebur pada minuman tersebut, Rasul Saw. mengajarkan untuk mencelupkan lalat tersebut (sekalian) ke minuman untuk menawarkan racun atau kotoran yang mungkin terbawa.
Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Dengan segala spesifikasi kehebatan lalat tersebut, para ahli berpendapat bahwa manusia belum (tidak) menciptakan robot atau mesin yang setara dengannya. Sesuai firman Allah, karena lalat menjadi sebuah pelajaran, boleh jadi manusia tidak akan bisa membuat mesin serupa dengan lalat.
Ini “cuma” lalat, makhluk yang dipandang hina karena diduga menjadi pembawa penyakit ketika hinggap di makanan
Komentar
Posting Komentar
berkomentar dengan bijak