14 Daur Hidup Manusia


14
Daur Hidup Manusia


Firman Allah, Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa (QS Al-Rûm [30]: 54).

Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Manusia diciptakan Allah melewati beberapa daur usia. Dalam daur usia ini ada hikmah yang bisa dipetik. Manusia melewati masa-masa produktif agar bisa menambah amal dan mengisi hidup dengan sebaik-baiknya untuk mencapai ridha dan surga Allah sebelum da tang masa-masa lemahnya.

Setiap manusia melewati empat alam dalam hidupnya: alam ruh (rahim), alam dunia, alam kubur, dan alam akhirat. Dalam alam ruh atau rahim, manusia melewati beberapa fase, fase ovum atau empat puluh hari pertama, fase “segumpal darah”, lalu fase “segumpal daging”.

Di alam dunia, secara sunnatullah, manusia juga melewati beberapa fase: fase lemah, fase kuat, dan kembali ke fase lemah. Fase lemah pertama adalah usia bayi dan balita. Fase kuat adalah usia dewasa (produktif). Fase lemah kembali adalah masa-masa tua, keadaan yang dinilai dalam hal fisik dan psikis.

Dalam dunia kesehatan, manusia bisa digolongkan berdasarkan usia dalam hal fisik dan psikis. Penggolongan itu adalah bayi, anak-kanak, anak-anak, remaja, dewasa muda, dewasa madya, dewasa, dan manula.
Usia bayi adalah usia antara 0-24 bulan. Kanak-kanak memiliki kisaran usia 25 bulan sampai 5 tahun. Anak-anak 6-12 tahun. Remaja berusia 13-20 tahun. Dewasa muda 20-30 tahun. Dewasa madya 31-40 tahun. Dewasa 40-60 tahun. Manula 60 tahun ke atas.

Usia bayi, kanak-kanak, dan anak-anak adalah fase lemah. Lemah secara fisik dan psikis. Usia remaja dan dewasa adalah masa produktif atau memiliki kekuatan yang optimal. Pada usia manula, manusia lemah lagi.
Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Adakah hal ini menjadi buah pikir orang-orang bangsa Arab waktu itu? Jika hal semacam itu ada dalam Al-Quran, tentu itu bukan ilmu ciptaan manusia. Kenyataannya, Muhammad Saw., The Messenger wahyu, adalah seorang ummi (buta huruf ).

Komentar

Postingan Populer