41 Allah Menciptakan Tidur sebagai Istirahat


41
Allah Menciptakan Tidur sebagai Istirahat


Pada ayat-Nya tercantum, Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usaha mu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan (QS Al-Rûm [30]: 23).
Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari. (QS Al-An‘âm [6]: 60) Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat. (QS Al-An‘âm [6]: 96) (Ingatlah) ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya. (QS Al-Anfâl [8]:11) Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya. (QS Yûnus [10]: 67).

Mahabaik Allah yang menciptakan tidur karena manusia butuh tidur. Tidur adalah istirahat untuk manusia. Tidur adalah suatu proses pulih asal, yaitu mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan semula. Tidur adalah salah satu hak tubuh yang jika diabaikan akan memengaruhi fisik dan pikiran. Kurang tidur akan mengakibatkan orang jadi sensitif, mudah tersinggung, dan mudah berkonflik dengan orang lain. Orang yang kurang tidur atau mengalami gangguan tidur akan mudah mengalami depresi.
Tidur dibutuhkan setelah satu hari penuh melakukan aktivitas. Organ-organ tubuh yang mengalami kelelahan, ketika tidur (setelah tidur), organ-organ tubuh tersebut akan mengalami proses pemulihan.

Dalam buku Self Management: 12 Langkah Manajemen Diri, oleh Aribowo Prijo saksono dan Marlan Mardianto, disebut kan bahwa ketika tidur lelap (deep dream less state), gelombang energi di otak berada dalam keadaan delta. Pada kondisi ini terjadi penyembuhan alami dan peremajaan sel-sel tubuh.

Disebutkan juga manfaat tidur. Tidur mempunyai kaitan dengan pertumbuhan fisik. Tubuh anak-anak yang sedang tidur mengeluarkan hormon pertumbuhan yang dapat memperkuat otot.

Sedangkan, tidur orang dewasa menghasilkan hormon yang dapat memperbaiki sel dan jaringan. Hormon yang memerangi infeksi juga meningkat saat kita tidur. Itu sebabnya tidur dibutuhkan. Kurang tidur akan menyebabkan pengaruh negatif pada tubuh, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Secara spesifik, manfaat tidur adalah:


  1. Terjadi penguraian zat sisa metabolisme tubuh. Dengan penguraian ini, berbagai zat sisa akan dimetabolisme lagi dan nantinya akan dikeluarkan dari tubuh.
  2. Proses perbaikan sel-sel tubuh. “Ketika tidur, sel-sel di dalam tubuh akan memperbaiki diri secara otomatis.” Perbaikan sel-sel tersebut penting supaya ia bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
  3. Dalam tidur terjadi proses regenerasi (perbaikan, perubahan, dan perkembangan) sel. “Orang yang kurang tidur, regenerasi selnya kurang bagus sehingga mempercepat terjadinya proses penuaan.” Dalam salah satu prinsip kecantikan, agar bisa cantik dan terlihat segar, para pakar kecantikan menganjurkan beberapa hal untuk dilakukan. Salah satunya adalah cukup tidur. Karena pada tidur terdapat mekanisme regenerasi (perbaikan) sel.
  4. Terjadi proses stabilisasi hormonal ketika tidur. “Ada hormon-hormon tertentu yang diproduksi saat tidur. Jika kebutuhan tidur tidak tercukupi, produksi hormon juga tidak bisa terpenuhi dengan baik. Pada akhirnya, kondisi ini akan mengganggu proses metabolisme tubuh.”

Tentang Sehatnya Tidur Kualitas tidur tidak bergantung pada jumlah waktu tidur, tetapi pada pemenuhan kebutuhan tubuh akan tidur. Ada yang baru tercukupi tidurnya setelah tidur selama 10 jam. Ada yang sudah tercukupi meski hanya tidur 6 jam. Menurut riwayat, Rasulullah hanya tidur 4 jam. Itu cukup untuk Rasulullah Saw. Kecukupan tidur memang tidak bergantung pada lamanya waktu tidur. Untuk memahami hal ini, berikut kami ketengahkan klasifikasi tidur.

Pertama, tingkatan tidur awal. Ini merupakan transisi antara sadar dan tidur, yang terjadi antara 1-7 menit pertama. Bila pada tahap ini terbangun, orang sering merasa belum tidur. 

Kedua, tidur ringan. Ini merupakan tahapan pertama dari tidur yang sebenarnya. Pada tahap ini, orang sudah sulit terbangun meski ada suara atau gangguan dari luar. Sudah mulai ada gambaran mimpi dalam tidur dan matanya bergerak perlahan dari satu sisi ke sisi lain.

Ketiga, tidur tingkat pertengahan. Tahapan ini terjadi di pertengahan, kira-kira 20 menit setelah mata terpejam. Tekanan darah dan suhu menurun. Biasanya sudah lebih sulit terbangun dibandingkan dengan tahapan sebelumnya. Pada tingkat ini juga masih ada gerakan mata yang semakin melambat.

Keempat, tidur mendalam (deep sleep). Ini adalah tingkatan terdalam dari seluruh tahapan. Pada tahapan ini sudah tidak ada lagi gerakan mata (no rapid eyes movement). Tingkatan tidur 1-4 membutuhkan waktu setidaknya 1 jam.

Namun, tingkatan atau siklus tidur ini bisa berulang. Artinya, bisa saja ketika sudah berada pada tingkatan 3, tetapi karena mimpi dan terbangun, kembali ke tahapan 1. Bisa jadi waktu tidur kita 7, 8, atau 9 jam. Namun, dalam waktu yang lama itu kita tidak pernah mencapai kondisi deep sleep. Sementara, fungsi istirahat fisik dan pikiran berada di tahapan tersebut.

Inilah yang membedakan kualitas tidur seseorang. Jika Rasul Saw. cukup tidur hanya 4 jam setiap malam, berarti tidur Rasul Saw. adalah tidur yang berkualitas.

Bagaimana indikasi tidur itu berkualitas? Indikator tercukupinya tidur adalah kondisi tubuh waktu bangun tidur. “Jika kita merasa segar setelah bangun tidur, berarti tidur kita sudah cukup. Jika badan masih terasa loyo ketika bangun tidur, berarti tidurnya masih kurang.”

Gejala Gangguan Tidur atau Tidur Tidak Berkualitas Berikut adalah tanda-tanda tidur yang tidak berkualitas atau gejala gangguan tidur.
• Secara konsisten membutuhkan waktu 30 menit untuk tidur.
• Secara konsisten terbangun beberapa kali pada malam hari dan mengalami kesulitan tidur kembali.
• Sering mengantuk pada tengah hari, menguap, bahkan tertidur saat sedang beraktivitas.
• Sering mengorok dengan kencang saat tidur atau berhenti bernapas beberapa saat.
• Sering tak bisa bergerak saat bangun tidur.
• Sering mimpi sambil berjalan, bicara, atau melakukan gerakan seperti yang dialaminya saat mimpi.
• Sering mengalami mimpi buruk.

Mahasuci Allah yang memberi manusia tidur untuk istirahat. Ada Penelitian yang Menyatakan “Sedikit Tidur Itu Baik” Sepanjang referensi yang penulis pegang, sirah Nabi Muhammad Saw. mengajarkan kepada kita untuk secukupnya saja dalam tidur, tidak berlebihan dan tidak kurang. Beberapa ulama merumuskan waktu tidur Rasul Saw. adalah kurang lebih 4 jam. Pun Hassan Al-Banna mencontohkan tidur kurang lebih 4 jam pada malam hari.

Memperbanyak shalat malam dan beribadah pada malam hari. Bersesuaian ayat berikut, Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohonkan ampunan (kepada Allah) (QS Al-Dzâriyât [51]: 17-18).

Wahai orang berselimut (Muhammad)! Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil, (yaitu) seperduanya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari (seperdua) itu. (QS Al-Muzzammil[73]: 1-4).

Stamina dan endurance para Muslim dengan jatah tidur 4 jam ini didukung dengan adanya tidur siang hari. Para peneliti mengatakan tidur sebentar pada siang hari sangat berguna, sama seperti tidur pada malam hari. Mereka mengatakan bahwa dari perspektif perbaikan sikap dan perilaku, tidur siang berguna sebagaimana tidur malam sehingga tidur malam para Muslim bisa diperpendek waktunya.

Waktu lainnya bisa digunakan untuk kegiatan yang berpahala. Waktu-waktu yang tidak digunakan untuk tidur adalah waktu yang membuat kesehatan menjadi lebih baik. Lebih baik daripada di gunakan untuk tidur. 

Penelitian terbaru menyatakan bahwa tidur selama 8 jam, yang selama ini dianggap sebagai rentang waktu tidur ideal, jika dilakukan setiap hari atau hampir setiap hari justru akan mempersingkat masa hidup. Sebuah studi yang dilakukan atas lebih dari 1 juta orang yang tidur 8 jam atau lebih dalam sehari menunjukkan mereka meninggal pada usia yang lebih muda daripada rekan-rekannya yang tidur dengan waktu yang lebih pendek.

Sejumlah penelitian menyatakan bahwa serangan jantung umumnya datang setelah pagi hari sampai terbit matahari. Penelitian lain menjelaskan bahwa bangun pada tengah malam itu bermanfaat bagi kesehatan, khususnya bagi jantung. Tidur yang panjang akan merusak dan membahayakan jantung. Jantung terkadang kekurangan oksigen akibat tidur terlalu lama. Para ilmuwan mengatakan, “Bangun pada malam hari, meski hanya satu kali, bermanfaat bagi jantung untuk memasok oksigen yang memadai dan menghindari kematian mendadak.”

Komentar

Postingan Populer