Angin sebagai Pencetus Terjadinya Hujan
Ke 57
Angin sebagai Pencetus Terjadinya Hujan

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Dia yang menjadikan angin sebagai pencetus atau penyebab terjadinya hujan. Allah berfirman, Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan (air) itu, dan bukanlah kamu yang menyimpannya (QS Al-Hijr [15]: 22).
Awan (yang mengandung titik-titik hujan) digerakkan angin untuk bisa menuju daerah yang akan dijatuhi hujan. Anginlah yang menggerakkan awan tersebut, seperti yang telah disebut di subbab Pelajaran pada Angin yang Mendatangkan Hujan. Pada abad ke-20 ditemukan fungsi angin yang lain, yaitu angin berperan “mengawinkan” dalam pembentukan hujan.
Mekanismenya adalah di atas permukaan lautan dan samudra terbentuk gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya. Gelembung udara ini terbentuk akibat pembentukan buih. Salah satu pencetus buih adalah adanya gelombang yang pecah ke pantai. Saat gelembung-gelembung udara ini pecah, ribuan partikel kecil dengan diameter seperseratus milimeter terlempar ke udara.
Partikel-partikel yang disebut aerosol ini bercampur dengan uap air daratan yang terbawa oleh angin dan selanjutnya terbawa ke lapisan atas atmosfer. Partikel-partikel ini dibawa naik lebih tinggi ke awan dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk awan, kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.
Angin “mengawinkan” uap air yang melayang di udara dengan partikel-partikel yang dibawanya dari laut, dan akhirnya membantu pembentukan awan hujan. Apabila angin tidak membantu hal ini, butiran-butiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk dan hujan pun tidak akan pernah terjadi.
Komentar
Posting Komentar
berkomentar dengan bijak