Semua Orang Akan Mati


Ke 74
Semua Orang Akan Mati


Firman Allah,

كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ ١٨٥ 

Terjemahnya:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (QS Âli‘Imrân [3]: 185).

Mahasuci Allah yang menjadikan kematian pada manusia dan seluruh jagat raya. Dengannya kasih sayang Allah tampak nyata. Dunia bukan tujuan hidup. Ada pertanggungjawaban yang di bebankan di bahu manusia sehingga ia tak bisa semena-mena bersikap zalim di dunia. 

Rahasia kematian menjadi topik unik untuk orang-orang ateis. Mereka ingin mengetahui apa itu mati? Sesudah mengetahui, mereka mungkin akan mengutak-atik, bisakah kematian dimanipulasi sehingga manusia bisa hidup selamanya?

Dibuat sebuah penelitian, ketika seseorang sedang sakratulmaut, ia dimasukkan ke peti kaca. Peti kaca itu kedap udara, air, dan suara. Pernapasan atau hal-hal lain dari orang yang sakratulmaut dicukupi dari dalam kaca. Ilmuwan ini berharap, jika seluruh ruangan ditutup, “ruh” tak bisa lari dan kembali lagi ke raganya, sehingga tak jadi mati.

Sebuah penelitian aneh. Orang-orang yang berakal pasti akan tertawa. Ia hanya membuang-buang waktu untuk penelitian yang “tak berguna”. Rasanya di bumi ini sudah tak ada ruang lagi untuk orang-orang ateis. Bukankah seluruh ilmu pengetahuan selalu mengacu pada sumber yang satu, Allah? Begitulah orang-orang tak bertuhan! Hanya Allah yang bisa membuka pintu hati mereka. 

Kembali pada kisah penelitian tadi, adakah hasilnya? Ya, peneliti tadi telah berhasil menemukan lubang sebesar jarum di peti kaca tersebut. Sementara orang yang berada di dalam kaca meninggal dunia. Kematian memang tak bisa dimanipulasi.

Jika Allah menakdirkan mati, orang tersebut pun akan mati. Jika belum ditakdirkan untuk mati, dalam kondisi paling mengenaskan pun tak akan mati. Sebuah kisah tentang eutanasia. Eutanasia adalah upaya penghilangan nyawa seseorang, biasanya dengan cara disuntik mati, dengan tujuan “baik”, yaitu meringankan penderitaan si sakit. Biasanya orang yang diberi perlakuan eutanasia adalah orang yang sangat sakit, tetapi tetap bertahan dalam kesakitan yang luar biasa dan tidak juga meninggal.

Beberapa waktu lalu, pada 2005, hampir terjadi eutanasia di Indonesia. Namun, batal karena tidak disetujui pengadilan. Orang yang ingin dimatikan adalah seorang ibu yang sudah koma. Tak ada organ tubuh yang berfungsi kecuali organ vital, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan sebagainya. Dengan tujuan ingin meringankan beban, sang suami ingin “membunuhnya” dengan eutanasia. Tetapi apa yang terjadi kemudian? Sebuah keajaiban terjadi. Ibu ini bangun dari koma. Ia tidak mati, meskipun kondisinya sangat parah.

Kondisi itu bertolak belakang dengan kisah berikut. Seorang remaja sehat dan baru lulus ujian, tiba-tiba mati kecelakaan. Sungguh, sebuah pelajaran telah tergariskan bahwa Allah menakdirkan kematian.

Komentar

Postingan Populer