27 Nutrisi, Darah, dan Air Susu


27
Nutrisi, Darah, dan Air Susu


Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Maha kuasa Allah, Maha alim Dia yang berfirman, Dan sungguh, pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu yang murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya (QS Al-Nahl [16]: 66).

Dan sungguh, pada binatang-binatang ternak terdapat suatu pelajaran bagimu. Kami memberi minum kamu dari (air susu) yang ada dalam perutnya, dan padanya juga terdapat banyak manfaat untukmu, dan sebagian darinya kamu makan. (QS Al-Mu’minûn [23]: 21)

Allah menyimpan hikmah dalam setiap ayat yang difirmankan-Nya. Kalau manusia bisa mengeksplorasi pengetahuan darinya, itu hanya senilai debu di hamparan padang pasir yang luas. Bahkan mungkin tak ada senilai sebutir debu di hamparan padang pasir yang luas. Terlalu banyak sehingga tak terhitung hikmah yang tersimpan dalam setiap ayat-Nya. Dalam setiap subbab di buku ini pun sama. Cuma setitik debu yang bisa dibongkar manusia. Di antaranya adalah pada dua ayat tadi.

Ayat tadi secara spesifik membahas cairan bernama susu, darah, dan kotoran. Makna yang terkandung dalam tiga benda tersebut sangat dalam jika manusia mau berpikir mendalam. Di dalamnya terdapat masalah pencernaan makanan, metabolisme tubuh makhluk hidup, dan apa yang bisa dicipta dari proses-proses kerja tubuh makhluk hidup. Intinya membahas biokimiawi tubuh makhluk hidup. Bagaimana tubuh makhluk hidup bisa menghasilkan susu? Apa hubungan “penciptaan” air susu itu dengan darah dan kotoran?

Hewan ternak menghasilkan susu jika telah melahirkan anak. Air susu tersebut akan terus mengalir sepanjang pemilik hewan ternak rutin memerahnya.

Air susu tersebut terbuat dalam tubuh makhluk hidup melalui mekanisme biokimiawi yang rumit. Pada dasarnya, materi penciptaan air susu itu didapat dari makanan yang dimakan binatang berangkutan. Makanan masuk ke perut, dicerna oleh organ-organ pencernaan di perut, kemudian diserap di dinding usus halus. Jika sari makanan sudah diserap, yang berperan kemudian adalah darah. Darah mengangkut sari makanan ke seluruh tubuh, terasuk ke tempat produksi air susu. Dan terciptalah air susu.

Al-Quran menerangkan ini kurang lebih 600 tahun sebelum Ibn Nais menjelaskan sirkulasi darah, kurang lebih 1.000 tahun sebelum Willian Harvey menjelaskan darah dan sirkulasinya di Dunia Barat, sebelum ilmu pengetahuan berkembang, kepada seorang umbi yang jauh dari peradaban baca tulis, yaitu Rasul Saw. Sungguh menakjubkan fenomena air susu, darah, dan kotoran di suatu tempat bernama tubuh makhluk hidup. Di sana terdapat tiga komponen yang sangat berbeda dan bertolak belakang. Pada air susu terdapat makanan yang sangat bergizi; dibutuhkan dan dicari manusia, juga sangat enak untuk diminum. Sementara kotoran adalah najis menjijikkan yang harus dibuang.

Komentar

Postingan Populer