Pelajaran pada Angin yang Mendatangkan Hujan
ke 56
Pelajaran pada Angin yang Mendatangkan Hujan

Firman Allah, Bukankah Dia (Allah) yang memberi petunjuk kepada kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? (QS Al-Naml [27]: 63).
Dan Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan). (QS Al-Furqân [25]: 48)
Ada ilmu dalam Al-Quran. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Ketika Dia berfirman bahwa ada angin sebagai tanda datangnya hujan, begitulah adanya. Sebagian angin bisa kita rasakan, sebagian lagi hanya terdapat di sekitar awan, sehingga hanya pengaruhnya yang kita rasakan.
Angin terjadi karena adanya perbedaan panas (suhu) di dua wilayah. Panas terjadi karena pengaruh matahari menyinari bumi. Daerah yang sudah terkena paparan sinar matahari biasanya berudara panas dan memiliki tekanan udara yang rendah (depresi). Sementara daerah yang lebih dingin (intensitas paparan cahaya matahari kurang) memiliki tekanan udara yang tinggi. Udara (angin) bergerak dari udara yang bertekanan tinggi ke udara yang bertekanan rendah. Timbullah apa yang disebut angin.
Lalu, bagaimana kedatangan “rahmat” Allah bisa menimbulkan hujan? Angin terjadi karena di daerah yang terpapar matahari, terjadi penguapan air oleh matahari, adalah daerah yang bersuhu panas. Daerah bersuhu panas memiliki udara bertekanan rendah. Sementara daerah-daerah yang intensitas cahaya mataharinya kurang adalah daerah yang suhunya lebih rendah (dingin), daerah bersuhu dingin memiliki tekanan udara yang tinggi.
Lalu, udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan udara rendah. Udara yang mengalir inilah yang di sebut angin. Angin bergerak mendorong awan dan (awan yang mengandung air) terlalu berat menampung air sehingga kemudian awan menurunkan airnya. Timbullah hujan.
Allah yang menciptakan mekanisme ini. Mekanisme yang indah tiada tara
Komentar
Posting Komentar
berkomentar dengan bijak