23 ‘Alaq (Segumpal Darah)
23
Firman Allah, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (QS Al-‘Alaq [96]: 1-2).
Mahasuci Allah yang berkehendak mencipta apa yang di kehendaki-Nya. Allah yang berkehendak mencipta tahapan-tahapan yang harus dilalui manusia ketika berada di rahim ibunda. Dan Allah yang menginformasikan semua itu kepada manusia melalui kalam-Nya.
Berikut ilustrasi dalam Al-Quran mengenai ‘alaq atau segumpal darah. Dr. Keith Moore, Ketua Jurusan Anatomi di University of To ronto, Kanada, sekaligus pakar dalam bidang embriologi (ilmu yang membahas tentang pembuahan dan perkembangan janin) dimintai pendapat mengenai informasi yang terdapat dalam Al-Quran berkaitan dengan bidang embriologi tersebut. Dia berkata bahwa sebagian besar informasi tentang embriologi yang disebutkan Al-Quran sangat sesuai dengan penemuan-penemuan modern dalam dunia embriologi. Dalam Surah Al-‘Alaq (96) 1-2, ‘alaq artinya bisa segumpal darah, bisa juga bermakna sesuatu yang melekat menyerupai lintah.
Pernyataan ini diteliti oleh Dr. Keith Moore setelah ia menelaah kajian Al-Quran tentang embriologi yang tidak ada pertentangan dengan penemuan modern. Dr. Moore meneliti tahapan awal embrio di bawah mikroskop elektro dan membandingkan hasil temuannya dengan sebuah diagram dari lintah. Hasilnya, dia menemukan kemiripan antara keduanya.
Dr. Keith Moore menyusun penemuan itu pada bukunya yang ke-3, setelah mendapat pengetahuan baru dari Al-Quran tentang embriologi. Buku yang terbit pada 1982 itu menerima penghargaan sebagai buku kedokteran terbaik. Buku itu kemudian diterjemahkan dalam beberapa bahasa penting di dunia dan di gunakan sebagai buku acuan untuk dunia kedokteran.
Dalam konferensi kedokteran ke-7 di Damman, Arab Saudi, pada 1981, Dr. Moore berkata, “Sangat menyenangkan bagi saya untuk membantu menjelaskan pernyataan-pernyataan dalam Al-Quran tentang terbentuknya janin manusia. Jelas bagi saya bahwa pernyataan-pernyataan ini telah turun kepada Nabi Muhammad dari Tuhan atau Allah karena sebagian besar ilmu ini belum ditemukan sampai beberapa abad kemudian. Ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad Saw. adalah seorang utusan Allah.”
Dokter lain pun memberi komentar sama, bahwa apa yang tersebut dalam Al-Quran dan hadis sejalan dengan penemuan ilmiah modern. Dokter itu adalah Dr. Joe Leigh Simpson, Ketua Jurusan Obstetri dan Genekologi di Fakultas Kedok teran, Baylor College, Houston, A.S. Beliau menyatakan, “Hadis-hadis, perkataan Muhammad, ini tidak ditemui dalam dasar-dasar pengetahuan ilmiah yang sudah ada pada masa penyusunannya sekalipun (abad ke-7).
Berikutnya bahwa bukan hanya tidak ada per tentangan antara ilmu genetika dengan agama (Islam), tetapi lebih jauh, agama (Islam) bisa membimbing sains dengan menambahkan wahyu kepada sebagian cara ilmiah tradisional. Ada pernyataan-pernyataan dalam Al-Quran yang baru beberapa abad kemudian terbukti valid, yang memperkuat bahwa ilmu yang terkandung dalam Al-Quran berasal dari Allah.”
Komentar
Posting Komentar
berkomentar dengan bijak