4 Tahajjud Memberi Kesan pada Jiwa
Tahajjud Memberi Kesan pada Jiwa
Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Ketika Dia berirman agar mendirikan shalat pada sepertiga malam, berarti ada hikmah yang bisa dipetik hamba Allah yang beriman jika melaksanakannya. Juga begitu banyak hadis yang meriwayatkan tentang keutamaan shalat malam.
Firman Allah, Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan (QS Al-Muzzammil/73: 6).
Ketika seseorang melaksanakan shalat Tahajjud, pagi harinya ia akan bersemangat dalam bekerja dan berusaha. Sebuah kesan yang akan timbul karena pada malam harinya ia menghadapkan muka kepada Allah, mengadukan kesah dan gelisah kepada-Nya, berdoa kepada-Nya.
Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Kesan yang mendalam ini diteliti oleh Dr. Moh. Sholeh, M.Pd., yang menulis buku tentang keutamaan shalat Tahajjud. Dr. Moh. Sholeh, M.Pd., adalah seorang ahli psikoneuroimunologi, ilmu yang mempelajari kejiwaan, saraf, dan imunitas. Dalam penelitian mengenai tahajud dan orang yang melakukannya, disimpulkan bahwa tahajjud memiliki banyak hikmah, di antaranya menghilangkan perasaan pesimistis, rendah diri, dan kurang berbobot. Perasaan orang yang shalat Tahajjud akan jauh dari negative thinking. Perasaannya akan berganti dengan positive thinking, yaitu optimistis, penuh percaya diri, dan pemberani tanpa disertai sifat takabur.
Allah menyebutkan bahwa pengaruh shalat Tahajjud adalah maqâmam mahmûdah, yaitu suatu posisi yang baik, yang terpuji. Menurut penafsiran Dr. Moh. Sholeh, M.Pd., posisi yang baik ini termasuk di dalamnya adalah kesehatan. Jadi, di samping perasaan-perasaan positif tadi, tahajjud memberi kontribusi pada kesehatan seseorang.
Artinya, shalat Tahajjud bisa menjadikan seseorang sehat. Penelitian Dr. Sholeh ini menyebutkan syarat supaya seseorang bisa sehat dengan tahajjud. Shalat Tahajjud yang bisa memberi dampak pada kesehatan fisik dan psikis adalah yang dilakukan dengan khusyuk, ikhlas, tepat, dan kontinyu.
Khusyuk berarti harus dilakukan dengan konsentrasi, pikiran terpusat kepada Allah. Ikhlas berarti shalat Tahajjud dilakukan semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah Swt. Tepat berarti gerakan shalat dilakukan sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah Saw. Dalam jumlah rakaat tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, begitu pula bacaan dan rukun-rukun shalat yang lain. Kontinu berarti shalat Tahajjud dilakukan terus-menerus.
Orang yang terbiasa shalat Tahajjud akan terhindar dari stres. Seperti kita tahu, stres atau keadaan psikis yang tidak bagus adalah faktor dominan yang menyebabkan berbagai macam penyakit dalam masyarakat kita. Tahajjud yang dilakukan dengan syarat-syarat tersebut akan menghindarkan diri dari stres.
Pada malam hari, suasana hening, tenang, dan kondisi bugar karena bangun dari tidur yang berkualitas. Berdasarkan teori, keadaan ini yang menjadikan hormon kortisol terkendali atau tidak masuk ke darah dengan jumlah berlebih. Kortisol adalah hormon yang dikeluarkan otak yang berpengaruh pada ketenangan seseorang.
Seseorang yang tenang, dalam istilah kedokteran, disebut homeostatis (tubuh dalam keadaan seimbang). Sebaliknya, dalam keadaan stres, hormon kortisol-nya tinggi.
Tubuh orang yang melaksanakan shalat Tahajjud, sesuai syarat yang disebutkan tadi, akan mampu melakukan proses adaptasi dengan perubahan irama sirkadian tubuh. Selanjutnya, respons emosional yang positif mampu mengendalikan sekresi (pengeluaran) hormon kortisol.
Dengan begitu, orang yang melaksanakan salat Tahajjud akan terhindar dari stres dan mampu memperbaiki sistem daya tahan tubuh. Sistem daya tahan tubuh yang baik akan menjadikan seseorang terhindar dari infeksi dan kanker.
Komentar
Posting Komentar
berkomentar dengan bijak